Sunday 21 June 2015

Pentingnya Lahan Terbuka Hijau



Siang itu matahari sangat terik. Gue berencana mau pergi ke kost-an temen untuk menghabiskan waktu luang sebelum berbuka puasa. 


Dengan bermodalkan dandanan tampan ala Reza Rahadian, gue menuju parkiran. Disanalah terparkir “kuda besi” gue yang gagah dengan warna merah merona bagai bibir sang bidadari. Naas, ternyata motor gue ga ada di parkiran. Gue inget, ternyata motor gue dibawa sang kakak untuk suatu keperluan. Dan hari itu gue habiskan dengan ber-internet ria saja. Gue raih smartphone kesayangan untuk membuka twitter. Gue plototin timeline berharap ada akun bola yang sedang bergosip tentang bursa transfer. Mata gue terhenti di tweet @shitlicious. Bukan-bukan, akun ini bukan akun bola. Akun ini adalah akun kepunyaan Mahasiswa Abadi yang merangkap sebagai penulis novel populer di Indonesia.




Begitulah bunyi tweetnya.


Susah emang nyari tanah lapang buat main. Tanah lapang sekarang dimiliki oleh Bos-Bos properti yang berpikir 

“Lebih baik nih tanah gue bikin apartemen aja dari pada lahan terbuka hijau, kan gue bisa dapet duit banyak”  

Yak, setelah duit lu banyak dan lahan terbuka hijau sudah tidak ada, lu baru sadar bahwa duit bukanlah segalanya. Duit lu bakal abis buat beli tabung oksigen karena tanaman-tanaman penghasil oksigen sudah ga ada. Padahal elu tadinya bisa dapet oksigen GRATIS dari tanaman-tanaman itu. 

Heran gue sama anak-anak jaman sekarang. Mereka lebih memilih wi-fi kencang dari pada pohon rindang dan udara bersih, walaupun tempat terbaik memang wi-fi kencang dibawah pohon rindang plus udara bersih. 

Oke, kembali ke tidak adaannya tanah lapang. Seandainya elu ngotot nerobos buat main di tanah lapang punya bos properti, pasti lu bakal disamperin sama mas-mas satpam dengan tampang sangar yang dilengkapi dengan kumis dan hidung bangir yang mengerikan. Mas-mas satpam itu pasti akan berkata begini 

“Tanah ini milik properti perusahaan blablablabla, yang tidak berkepentingan dilarang masuk blablablabla” 

Okeh! Gue Elo End! Bapak Lu Bapak Gue Laen! *abaikan*

Bener kata @shitlicious , kalau kita ngadain acara 1 Pohon = 1 Router wi-fi pasti dalam waktu sebulan reboisasi bakal berjalan sukses. Tapi kembali lagi ke siapa yang mau danain. Pemerintah? Kayaknya ga bakalan dah, utang pemerintah aja masih banyak, mereka ga bakal mau danain acara ini. Swasta? Prinsip mereka adalah untung, untung dan untung. Buat danain acara ini, bukannya untung malah buntung bagi mereka. 

Dan pada memang harus kita-kita ini yang memulainya. Bagi yang punya tanah lapang, buatlah taman atau apapun yang penting banyak tanaman disana. Bagi yang ga punya, mulailah dari halaman rumah sendiri. Jika halaman banyak terdapat tanaman kan terlihat lebih enak dan udara akan lebih segar dan sejuk disekitar rumah. 

Oke, intinya adalah jagalah alam, agar anak cucu kita bisa merasakan bagaimana enaknya udara bersih itu.

No comments:

Post a Comment

Ditunggu Komeng-komeng nyang membangun(dalam arti sebenarnya) yaa..